Review Komik High Class. Di tengah hiruk-pikuk dunia komik digital yang semakin ramai, High Class muncul sebagai judul yang berhasil mencuri perhatian pembaca global. Webtoon asal Korea Selatan ini, yang dirilis pada 2024 di bawah naungan Naver Webtoon dan platform seperti Webtoon Canvas, kini telah mencapai lebih dari 90 chapter dan memasuki season kedua. Cerita yang menggabungkan elemen aksi sekolah dengan intrik dunia kriminal bawah tanah membuatnya berbeda dari webtoon biasa. Dengan rating rata-rata 9.2 di MyAnimeList dan diskusi panas di komunitas Reddit, High Class bukan hanya hiburan ringan, tapi juga cerminan dinamika sosial remaja yang kompleks. Sebagai prequel dari webtoon populer Castle, judul ini semakin relevan di 2025, di mana adaptasi drama dan manhwa bertema gangster semakin mendominasi tren. Bagi penggemar genre action-drama, ini adalah bacaan wajib yang layak diulas lebih dalam. BERITA BOLA
Apa Sinopsis dari Komik Ini: Review Komik High Class
High Class mengisahkan perjalanan Wang Dam, putra sulung dari Wang Dokpil, bos organisasi kriminal terbesar di wilayah Chungcheong bernama Jeolhwa. Setelah ayahnya meninggal dunia, Wang Dam menolak warisan gelap itu. Ia memilih jalan berbeda: meninggalkan dunia kekerasan dan pindah ke Seoul untuk mengejar mimpi sederhana sebagai siswa biasa. Namun, kenyataan tak semudah itu. Dengan dana terbatas, ia terpaksa mendaftar di Ppak High, sekolah negeri kumuh yang dikuasai geng-geng remaja preman. Di sini, Wang Dam bertemu berbagai karakter unik, seperti Taeho, sahabat lama yang kini menempuh sekolah seni, dan anggota geng yang penuh ambisi.
Cerita berkembang melalui konflik internal Wang Dam, yang berjuang melawan masa lalunya sambil menghadapi bullying dan perebutan kekuasaan di sekolah. Elemen prequel terlihat jelas saat hubungan dengan Castle mulai terungkap di season 2, di mana latar belakang Jeolhwa menjadi kunci misteri besar. Visualnya dinamis, dengan panel-panel vertikal khas webtoon yang menekankan adegan tarung intens dan ekspresi emosional. Hingga chapter terbaru di akhir 2025, plotnya fokus pada bagaimana Wang Dam membangun aliansi tak terduga, sambil mengungkap rahasia kematian ayahnya yang mungkin bukan sekadar kecelakaan. Sinopsis ini menjanjikan perpaduan antara drama pribadi dan aksi brutal, membuat pembaca terus penasaran dengan twist yang tak terduga.
Mengapa Komik Ini Sangat Populer
Popularitas High Class meledak berkat formula yang pas: aksi sekolah ala Lookism tapi dengan kedalaman emosional lebih dalam. Sejak rilis, webtoon ini konsisten berada di peringkat top 10 global Naver Webtoon, dengan peningkatan pembaca bulanan mencapai 20 kali lipat di 2025 setelah hiatus season 2 diumumkan berlanjut Juni lalu. Penggemar memuji seniman Leti (atau Reuti), yang dikenal dari proyek PTJ Company, karena seni yang halus dan koreografi pertarungan realistis—bukan sekadar pukul-memukul, tapi penuh strategi.
Faktor utama keberhasilannya adalah koneksi dengan universe Castle, di mana High Class berfungsi sebagai side story yang memperkaya lore. Di Reddit, subreddit r/HighClassWebtoon telah melebihi 50 ribu anggota, dengan thread diskusi chapter mencapai ratusan komentar. Banyak yang bilang ini “lebih dari bully webtoon biasa”, karena eksplorasi tema seperti trauma keluarga dan identitas diri. Di era di mana adaptasi K-drama seperti Weak Hero Class 1 sukses besar, High Class diantisipasi punya potensi serupa—bahkan rumor casting aktor muda untuk versi live-action beredar luas. Selain itu, aksesibilitas gratis di app Webtoon membuatnya viral di kalangan remaja internasional, dari Asia hingga Barat, yang haus cerita underdog melawan sistem korup.
Sisi Positif dan Negatif dari Komik Ini
Secara keseluruhan, High Class punya banyak kekuatan yang membuatnya standout. Positif pertama adalah pengembangan karakter yang solid; Wang Dam bukan pahlawan sempurna, tapi pemuda rapuh yang belajar bertahan, mirip Yeon Si-eun di Weak Hero. Ini menciptakan empati mendalam, terutama di arc flashback masa kecilnya yang tragis. Seni visualnya juga top-tier: warna cerah kontras dengan adegan gelap kriminal, plus animasi sederhana di episode kunci menambah imersi. Tema sosial seperti dampak warisan keluarga dan solidaritas antar korban bullying terasa relevan, tanpa terlalu didaktik. Bagi pembaca, ini seperti terapi lewat aksi—intens tapi cathartic.
Namun, tak luput dari kekurangan. Beberapa pembaca mengeluh pacing lambat di awal season 1, di mana setup sekolah terasa klise seperti webtoon high school action generik. Hiatus panjang season 2 (sejak akhir 2024) juga bikin frustrasi, meski diumumkan resume Juni 2025. Selain itu, elemen kekerasan grafis—seperti adegan penyiksaan atau perkelahian berdarah—mungkin terlalu berat untuk pembaca muda, meski rated young adult. Kritik lain muncul soal representasi perempuan; karakter wanita cenderung sidekick, kurang diberi spotlight dibanding pria. Meski begitu, update terbaru menjanjikan perbaikan ini di chapter mendatang.
Kesimpulan: Review Komik High Class
High Class adalah bukti bahwa webtoon bisa jadi lebih dari hiburan sesaat—ia ajak kita renungkan pilihan hidup di tengah tekanan masa lalu. Dengan sinopsis yang memikat, popularitas yang meroket, dan keseimbangan positif-negatif yang manusiawi, judul ini layak dapat tempat di daftar baca siapa pun yang suka cerita bertarung batin. Di 2025, saat season 2 kembali bergulir, ekspektasi tinggi untuk twist yang hubungkan lebih erat dengan Castle. Jika kamu belum mulai, sekarang saatnya scroll ke chapter 1. Siapa tahu, Wang Dam bisa jadi inspirasi baru untuk hadapi “geng” sehari-hari kita sendiri.